Secara kasat mata, kita dapat melihat bahwa para pelajar dan pengajar sekarang sangat mudah medapatkan dan berbagi informasi. Jika ada hal yang tidak kita ketahui, kita tidak perlu bersusah payah untuk mencari jawabannya. Kita hanya perlu membuka komputer, menuju situs google, dan mengetikkan apa yang menjadi pertanyaan bagi kita. Menurut saya secara pribadi, kecanggihan teknologi ini sangatlah menguntungkan. Yang saya pikirkan, dengan adanya teknologi ini, saya dapat menghemat waktu san biaya.
Kita tidak dapat memungkiri 1 fakta yaitu : jika terdapat hal positif, maka akan selalu ada hal negatif yang mengikutinya. Setiap hal yang kita lakukan maka akan berujung pada resiko yang harus kita hadapi. Hal ini juga terjadi pada kecanggihan teknologi terhadap dunia pendidikan. ketika dengan mudahnya kita mendapat informasi, maka kita harus menyadari bahwa lawan kita berinteraksi bukan lagi sesama kita, melainkan benda mati. Informasi yang disediakan di internet memang diciptakan oleh manusia, tapi kita harus sadar bahwa kita bukan lagi bertanya LANGSUNG pada pencipta informasi tersebut. Semua informasi dapat diperoleh hanya dengan mengetikkan beberapa huruf. Semakin sering hal ini terjadi, maka dampak negatif yang muncl adalah hilangnya kemampuan kita dalam berkomunikasi secara langsung.
Tanpa kita sadari, saat kita berinteraksi, kita dilatih untuk sopan, berwibawa, menghargai pendapat, bertanggng jawab dan banyak hal lainnya. Tapi ketika kita memfokuskan diri kita dengan bertanya pada media yang canggih tapi benda mati maka kita kehilangan kesempatan saat kita berinteraksi dengan sesama kita secara langsung. Maka tidak aneh lagi kalau kita melihat orang lebih senang menghabiskan waktu dibalik komputer atau media elektronik lainnya dibandingkan dengan bersosialisasi secara langsung.
Sama halya dalam dunia pendidikan. Siswa diberikan tugas, tapi teknologi yang menjawab. Hal ini baik selama siswa mengetahui cara menjawab soal tersebut. Tapi jika kenyatannya siswa hanya mampu menyalin tanpa bisa menjelaskan apa yang dia dapat dari teknologi, maka disinilah yang menjadi masalah. Jawaban benar, tapi siswa tidak tahu membuktikannya. Disinilah terlihat salah satu efek negatif dari kecangihan teknologi terhadap dunia pendidikan. Siswa kehilangan kemampuan untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia tulis. Secara tidak langsung contoh kasus ini menggambarkan akan refleksi diri kita dalam menghadapi dunia.
Kita harus menyadari, bahwa teknologi ada untuk membantu menyelesaikan masalah. Bukan berarti, ketika kita menggunakan teknologi tersebut, maka masalah kita langsung terselesaikan.
Fakta menonjollainnya dari dampak tenologi terhadap pendidikan yaitu, kurangnya kemampuan pengguna teknologi dalam memanage waktu. Sebenarnya kalau kita boleh jujur, teknologi zaman sekarang yang memberikan hal-hal yang serba praktis memberikan candu yang paling berbahaya. Dikatakan candu karena teknologi tersebut membuat pengguna menjadi ketagihan dan tidak mau kembali pada dunia nyata. Coba kita perhatikan anak-anak yang suka berlama-lama di depan komputer. Ketika dia pulang sekolah, dia meletakkan barang-barangnya di sekitar komputer. Setiap ada waktu luang, dia meyempatkan diri untuk berada di depan komputer. Kita sebagai pengguna teknologi harus mengakui bahwa ketika berada di depan komputer, waktu terasa bergulir dengan cepat. Tanpa sadar hari sudah malam dan tugas belum dikerjakan. Apa yang akan terjadi? Ketidakmampuan anak ini dalam memanage waktu akan menuntunnya pada kasus yang pertama. Dimana mereka akan mencara jalan pintas yaitu mengerjakan tugas dengan meminjam kemampuan teknologi, bukan lagi kemampuannya.
Inilah beberapa hal yag harus kita waspadai. Dengan adanya pendidikan, maka teknologi semakin canggih. Dengan adanya teknologi, maka diharapkan juga pendidikan semakin baik. Zaman sekarang ini, orang tidak mencari lagi mereka yang pintar haya dalam bidang pendidikan tau teknologi. Yang terbaik adalah orang yang menguasai teknologi, tapi juga menguasai pendidikan. Kita yang menguasai teknologi, bukan dikuasai oleh teknologi. Karena itulah kita membutukan pendidikan. pendidikan dan teknologi saling berkesinambungan.
Dalam problema ini, salah satu ilmu yang dapat diterapkan adalah psikologi pendidikan. Peran pengajar dalam menghadapi siswa seperti beberapa contoh di atas adalah dengan cara menerapkan cara mengajar yang efektif (santrock,2007)
- Pengetahuan dan keahlian profesional
- Penguasaan materi pelajaran
- Strategi pengajaran
- Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
- Keahlian manajemen kelas
- Keahlian motivasional
- Keahlian komunikasi
- Bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural apapun
Dengan penguasaan teknologi dan
penguasaan 8 cara mengajar ini, diharapkan terjadi keseimbangan antara pendidikan dan teknologi. Siswa tidak bisa selamanya disalahkan karena dia lebih tertarik terhadap hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Siswa cerdas adalah siswa yang dapat meggunakan teknolgi, karena itu artinya dia mengikuti perkembagan zaman. Oleh karena itu? peran psikologi pendidikan adalah bagaimana caranya agar anak tersebut tetap menguasai teknologi, tapi di waktu yg sama juga tetap tau menghadapi masalah secara real tanpa harus bergantung selamanya pada teknologi.
No comments:
Post a Comment